SHAHIBUL MENARA (Pemilik Menara)
Judul Buku :
Negeri 5 Menara
pengarang : Ahmad Fuadi
penerbit : PT.Gramedia PustakaUtama
Tahun Terbit :
2010
Jumlah hlm : xi + 432 hlm
Ahmad Fuadi pria kelahiran Minangkabau, mantan wartawan Tempo dan VOA(Voice
of Amerika). Dengan sentuhan tangannya
mampu mejadikan biografi hidupnya menjadi emas permata .Sebuah bacaan yang
sangat inpiratif dan sangat menarik.ditambah dengan gaya bahasa seorang
wartawan yang sangat mudah untuk difahami sehingga menjadikan candu bagi para
pembaca.
Dengan novel ini Fuadi membuktikan bahwasannya Pondok pesantren bukan
sepertihalnya dalam pemikiran orang awam ,pondok adalah untuk anak yang cacat
produksi,akan tetapi pondok pesantren merupakan tempat belajar untuk meraih
kesuksesan hidup yang sebenarnya,tanpa ijazah dia berhasil menuju dunia,karena
“Ijazahmu adalah Ilmumu”.
Negeri 5 Menara novel yang
mengangkat indahnya kehidupan di Pondok Pesantren oleh 6 orang sahabat
Alif,Atang,Baso,Dulmajid,Said,dan Raja yang mempunyai mimpi dan kesungguhan
setinggi langit.setiap sore menjelang maghrib mereka selalu berkumpul dibawah
menara masjid jami,sehingga mereka disebut Sahibul Menara (Pemilik Menara).
Perangbatin yang dialami oleh Alif dari keinginannya untuk melanjutkan
sekolah non agama yang bertentangan dengan sang ibu yang membawanya merantau ke
desa kecil di Ponorogo Jawa Timur.Kegelisahan itu sampai 3 Tahun berada di
Pondok Madani,tetapi dengan semangat “Man shabara zhafira” (siapa yang bersabar
akan memetik hasilnya) meyakinkan hatinya untuk bertahan di Pondok Madani.
Trafalgar Square mempertemukan merka Setelah 11 tahun berpisah,mimpi yang
dulu hanya sebatas angan berubah menjadi kenyataan. Mantra” Man Jadda Wajada”
(siapa yang bersungguh –sungguh akan berhasil) mereka buktikan dengan
kesungguhan dan keikhlasan.
Novel
ini wajib dibaca oleh orangtua ,dan para pemuda yang haus akan ilmu dan
keberhasilan dimasa depan .sahabat
berbeda warna yang menembus pendidikan
pesantren menuju dunia.Banyak memberikan pelajaran tentang indahnya
persahabatan,hidup,dan mimpi.
0 komentar:
Post a Comment